1.22.2009

Berkah Penemuan Sumur Tiban Di Desa Nglele Kecamatan Peterongan






Dianggap Bisa Menyembuhkan Penyakit, Dimanfaatkan Warga Membangun Masjid

Penemuan Sumur Tua di Desa Nglele Kecamaatn Peterongan Kabupaten Jombang rupany membawa berkah tersendiri bagi para warga. Dengan mengandalkan uang sukarela dari pengunjung, para warga berharap bisa membangun masjid.

AIRLANGGA-Jombang.


Suasana disebuah jalan yang terletak di Dusun/Desa Nglele Kabupaten Jombang kini yang biasanya sepi kini mendadak menjadi ramai. Para warga yang biasanya beraktifitas menjalani kesehariannya ke tengah sawah atau membuat bata, kini sebagian memiliki kegiatan lain, yaitu menjaga sumur tiban yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.
Warga sendiri menamakan sumur tersebut bernama Tiban dengan alasan,sumur tersebut dianggap membawa rejeki bagi masyarakat sekitar. Sehingga seolah-olah, warga ketiban rejeki dengan ditemukannya sumur berdiameter 120 cm yang terbuat dari tanah liat
Saat memasuki gerbang desa, para warga sudah bisa menebak orang-orang yang datang ke desanya. ‘’Pasti ingin ke sumur tiban ya mas,langsung terus lurus lalu belok kiri,’’ ujar salah seorang warga yang berjualan bensin di pinggir jalan.
Siang itu, sekitar lima pemuda warga setempat tampak sibuk mengatur lalu lintas jalan yang selalu kedatangan motor pengunjung. Beberapa diantara mereka memberikan karcis parkir yang diberi tarif Rp.2000 setiap motornya.
Untuk menuju tempat sumur tiban yang dianggap keramat, para pengunjung memang diharuskan berjalan sepanjang 200 meter melewati jalan setapak slebar 2 meter di tengah sawah. Jalan tersebut baru saja dibuat sejak ditemukannya sumur lima hari lalu.
Di lokasi sumur, sejumlah warga yang menamakan mereka panitia sumur tiban menyiapkan sebuah tenda yang terbuat dari besi. Tenda tersebut bekas penutup kereta kelinci milik salah seorang warga.
Dibawah tenda, disiapkan tiga ember yang berisi air ari sumur tiban. Panitia memang sudah menyediakan ember agarpara pengunjung tidak saling berebut mengambil air.
Selain tenda yang berisi lima ember, di sekitar sumur juga diberi tenda. Disekitar tenda terapat satu orang yang brtugas mengambil air sumur.
Dia adalah Hanik,38,warga sekitar. Hanik mengaku, sejak ditemukan sumur tersebut, ia bertugas mengambil air didalam sumur untuk diberikan kepada para pengunjung.
‘’Saya jaga dari pagi sampai malam, kalau capek gantian dengan teman saya,’’katanya.
Selama ini, menurutnya, warga yang datang ke sumur untuk meminta air memang sangat banyak. Terutama kalau menjelang sore ataupun maghrib.
Menurut Hanik, saat ini warga Desa Nglele yang menjadi paniti sumur tiban sebanyak 20 orang yang berjaga dari tmpat parkir hingga tempat sumur.
Empat diantaranya brtugas jaga malam agar tidak ada orang-orang yang iseng memasukkan sesuatu kdalam sumur.
Seiap harinya, lokasi sumur tiban slalu buka mulai pukul 06.00 hingga pukul 22.00.
‘’kalau ada pengunjung dari luar kota yang datang malam hari, tetap dilayani,’’ kata Hanik.
Menurut ketua panitia sumur tiban, Zainuri,46, ia dan para warga memang tidak mengumumkan kalau air yang ada di sumur tersebut bisa menyembuhkan penyakit. ‘’Justru yang percaya itu warga,’’ kata adik pemilik tanah tempat ditemukannya sumur tersebut.
Sepanjang jalan menuju lokasi sumur, banyak pengunjung membawa jerigen dan beberapa botol sebagai tempat air. Mereka memang percaya kalau air jernih dari sumur tersbeut bisa menyembuhkan penyakit.
‘’Saya memang agak tidak percaya, tapi namanya mencoba ya saya datang,’’ kata Nurochmah,31, warga Magersari Kota Mojokerto.
Sejak merebaknya kabar penemuan sumur tiban yang dianggap keramat didesa Nglele, setiap harinya banyak pengunjung yang mendatangi lokasi tersebut. Tidak jarang diantara pengunjung ada yang membasahi seluruh badannya menggunakan air. Salah satunya adalah Ainur,53 yang memiliki penyakit rematik.
‘’Saya sengaja menyiram badan saya pakai air sumur biar rematik saya cepat sembuh,’’ katanya.
Meski belum terbukti secara pasti kalau air didalam sumur bisa menyembuhkan penyakit, nmaun faktanya, masyarakat sudah terlanjur percaya. Bahkan, kabar tentang sumur ini beredar luas hingga ke luar kota.
Selain dari Jombang,para pengunjung yang datang juga berasal dari luar kota seperti Mojokerto,Pasuruan,Sidoarjo dan Surabaya.
Akibat seringnya kedatangan pengunjung, tentu saja dapat memberikan berkah tersendiri bagi warga Dusun/Desa Nglele Kecamatan Peterongan.
Dalam tiap harinya, menurut Zainuri, uang sukarela yang dibrikan pngunjung bisa mencapai Rp.350 ribu hingga Rp.50 ribu.
‘’ kami tidak memasang tarif karna tidak menjual air dari sumur, uang yang diberikan dari pengunjung semuanya sukarela,’’ katanya.
Uang hasil pemberian pengunjung tersbeut,menurut Zainuri, renvcananya akan digunakan mebangun masjid di Desa Nglele.
‘’Sebagian akan diberikan kepada warga yang membantu menjadi panitia sumur tiban,’’ katanya.
Zainuri dan para warga berharap, pemerintah mau mmberikan perhatian atas itemukannya sumur tua di desanya.
‘’Ya mungkin bisa dilakukan pnelitian atau pmrintah juga bisa memberikan bantuan, kalau bisa dijadikan obyek wisata agar warga sini bisa terjamin,’’ katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari Minggu (24/8) lalu, seorang warga Desa Nglele bernama Imam tanpa sengaja menemukan sebuah sumur tua yang terbuat dari tanah liat sat ia akan memacul tanah mencari bahan baku membuat batu bata. Saat ditemukan, sumur berdiameter 120 cm tersebut dalam keadaan tertutup seperti sebuah gentong besar.
Begitu dibuka, ia kaget dari dari lubang mengeluarkan air. Setelah air berhenti, barulah ia sadar jika yang ditemukannya adalah sebuah sumur.
Hingga kini, asal usul serta umur sumur yang diberi nnama warga sekitar sumur tiban ini masih belum diketahui dengan jelas. (ang)

Tidak ada komentar: