1.09.2009

Setelah Limbah Kayu di Tangan Imron, Perajin Pigura asal Pacet






Seminggu, Bisa Hasilkan Omzet Sebesar Rp 77 Juta

Memiliki keahlian mengolah sesuatu yang tak berguna menjadi berguna, niscaya bakal mendatangkan banyak uang. Setidaknya itu dicontohkan Imron, perajin pigura yang menyulap limbah kayu menjadi usaha beromzet puluhan juta



BAU tak sedap dari gosokan kayu limbah yang memenuhi ruangan itu tak mengusik ketenangan para pekerja. Mereka tetap asyik menggosok, memotong atau malah memilah-milah tumpukan kayu limbah di ruangan khusus milik Imron, 40, warga Dusun Mojoroto, Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Rumah yang oleh Imron, sejak 16 tahun lalu sudah diubah menjadi tempat khusus untuk bekerja. ’’Memang bahan untuk membuat pigura ini lebih banyak dari limbah pabrik kayu,’’ katanya memulai cerita usahanya sebagai perajin pigura.
Di mata sebagian orang, benda yang sebelumnya berupa potongan-potongan kayu itu lebih banyak berguna untuk kayu atau sejenisnya. Hanya beberapa orang, seperti dirinya yang bergelut di bidang kerajinan pigura yang bersedia menampungnya.
Jika sudah di tangan para perajin pigura, kayu-kayu bekas itu dipilah-pilah dan dipotong seperlunya. Lalu, limbah kayu bekas itu dibentuk sesuai keinginan, ukuran dan macam-macam bentuk pigura.
Limbah sampah kayu inilah yang sejak tahun 1992 lebih digeluti Imron. Dari sebuah benda yang minim nilai ekonomi, Imron menyulapnya menjadi barang-barang kerajinan. Rumah berukuran 25x10 meter yang dijadikan sanggarnya untuk menghasilkan karya-karya kreatif. Ada banyak pigura yang sudah jadi beragam bentuk berjubel memenuhi ruangan. ’’Sebagian besar terbuat dari limbah dan sebagian lagi dari kayu utuh,’’ ujar Imron kalem. Sebagian besar adalah kayu meranti dan pinus.
Persahabatan Imron dengan limbah dan pigura ini dimulai ketika lulusan Universitas Islam Malang (Unisma) ini tak puas dengan pekerjaannya di pabrik kayu. ’’Dulu saya kerja di pabrik pigura, tapi ketika dipikir-pikir kok nggak berkembang kalau hanya bekerja di pabrik,’’ ucap pria berusia 40 tahun ini.
Secara tak sadar, Imron sudah menyerap banyak pengetahuan tentang cara membuat pigura, mulai dari proses awal hingga finishing. ’’Saya sebenarnya hanya bekerja tiga bulan di pabrik pigura, istilahnya saya nyolong ilmunya saja,’’ katanya tertawa.
Setelah merasa sanggup membuat pigura sendiri, Imron, pada 1992 memutuskan keluar pabrik. Dia lalu menjajal untuk mendirikan usaha kecil-kecilan. ’’Dengan modal Rp 3 juta, saya memberanikan diri mendirikan usaha kerajinan pigura,’’ tambah Imron lagi.
Tak cukup memproduksi, Imron dengan dibantu beberapa karyawannya, Imron juga menembus sendiri pemasarannya. ’’Tak hanya memproduksi, kita juga harus menembus pasar, khususnya agen-agen luar kota,’’ katanya. Saat ini, barang-barangnya sudah mengalir berdasarkan pesanan dari agen di Semarang dan Bali serta beberapa kota lainnya di luar Jawa.
Dari sisi estetika, kerajinan pigura yang dihasilkan Imron sebenarnya terkesan ’’sederhana’’. Karena tak banyak macamnya, kecuali satu atau dua motif. Namun dia mengaku minimnya motif itu bukan karena bahan bakunya yang berasal dari berbagai jenis limbah. Akan tetapi bentuk, warna dan hiasan serta asesorisnya, hampir bisa dikatakan tidak memiliki nilai estetis dan tidak mengenal desain karena berdasarkan pesanan. ’’Sudah berdasarkan pesanan, tapi jika ada pesanan dengan model lain, kita akan mengembangkannya,’’ kilahnya.
Saat ini, usahanya sudah bisa mencapai omzet jutaan rupiah. Setiap minggu Imron yang memiliki 80 karyawan ini sudah meraup omzet Rp 77 juta. ’’Hampir 1.000 pigura setiap minggunya,’’ katanya. Baik mulai ukuran 18x18 cm seharga Rp 20 ribu hingga ukuran maksimal 72x120 cm seharga Rp 170 ribu. (*)

8 komentar:

eveline mengatakan...

Saya tertarik dengan pigura buatan Pak Imron dan ingin tahu dimana dapat dijumpai produk tersebut atau katalognya. Karena saya berminat memberikan pigura untuk semua gambar saya.

eveline mengatakan...

Saya ingin tahu lebih lanjut mengenai produk pigura Pak Imron, karena saya suka menggambar dan ingin memberi pigura pada semua hasil karya saya. Silahkan hubungi saya di eveline_seva@yahoo.com

DEDY WIDYANTO mengatakan...

Saya ingin menjalin kerjasama dengan bapak Imron mengenai produk pigura. kalau boleh tahu jenis apa saja kayu yg digunakan? Silakan kontak saya di dedking8000@gmail.com

pramana mengatakan...

saya mencari produsen pigura dengan kualitas bagus dan harga terjangkau.. tolong kontak saya di pramana_89@hotmail.com

reni mengatakan...

Saya tertarik untuk menjadi agen Pigura pak Imron. Silahkan kontak saya di yeye_06@hotmail.com, dan tolong info kan alamat dan no ph yg bisa saya hubungin. Trims.

NUR YASIN mengatakan...

nomor telpon/hp pak imron mana? ane mw kerjasama ni thanks

Ricco Printing mengatakan...

mohon harga dan list profilenya dikirim ke riccofotostudio@yahoo.co.id

Unknown mengatakan...

‘PELUANG USAHA MODAL SANGAT KECIL’
Bagi agan-agan yang ingin membuka usaha
Tapi bingung ingin membuka usaha apa dan hanya mempunyai modal kecil??
Tak usah bingung,silahkan buka usaha pembayaran online
“ppob /online nasional” Satu deposit bisa melakukan transaksi berikut:
Seperti Pembayaran listrik,tiket pesawat, tiket KAI ,pln,pdam, telepon, speedy, kartu kredit, tv kabel, pulsa, kredit multifinance,voucher game, dll secara mudah, murah,
Hanya bermodal ‘Rp.100.000,’
info lengkap Kunjungi : www.fastpay-nasional.com Hp:081335640101


“Topi sekolah Termurah Se-Indonesia Full Bordir Rp.6000/Pcs”
Jual dan produksi topi sekolah dengan harga 6.000 , BISA Kirim Sample/Contoh.
Pembelian tanpa minim order melayani Seluruh indonesia ,
Menerima Agen DI Seluruh Indonesia
“Kontak Kami Jl.rajawali 26 RT.02 Rw.06 Punggul-gedangan-sidoarjo jawa timur(dekat bandara juanda surabaya)
www.produksitopisekolah.blogspot.com
Tlp.031-8014543 Hp:081335640101 PIN BBM: 73E658A2
5